Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter: Membentuk Generasi Unggul Berakhlak Mulia
Pendidikan di Indonesia kini tidak hanya berfokus pada kecerdasan kognitif, tetapi juga pada pembentukan integritas dan moralitas. Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah inisiatif strategis yang bertujuan menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila pada siswa sejak dini. Gerakan Penguatan ini melibatkan sinergi tri-pusat pendidikan: sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Gerakan Penguatan PPK memprioritaskan lima nilai utama: religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas. Nilai-nilai ini diintegrasikan ke dalam kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler. Penerapan nilai-nilai ini diharapkan dapat melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas ilmu, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dalam kehidupan sosial.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melaporkan bahwa 80% sekolah telah mengimplementasikan program PPK secara terstruktur hingga akhir tahun 2025. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Dasar, Bapak Prof. Dr. Bintang Perdana, M.A., menyatakan bahwa PPK adalah kunci untuk mengatasi degradasi moral yang terjadi di kalangan remaja.
Salah satu implementasi nyata dari Gerakan Penguatan ini adalah program “Sekolah Ramah Anak” yang fokus pada pencegahan bullying dan kekerasan. Program ini melibatkan pelatihan intensif bagi guru dan tenaga kependidikan mengenai pendekatan non-kekerasan dalam menangani konflik di lingkungan sekolah, yang berlangsung pada periode 1 hingga 5 November 2025.
Peran orang tua sangat penting dalam mendukung PPK. Dinas Pendidikan (Disdik) setempat mewajibkan sekolah mengadakan pertemuan rutin dengan orang tua untuk menyelaraskan pendidikan karakter di rumah dan di sekolah. Pertemuan rutin tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu pertama setiap bulan.
Aspek keamanan dan ketertiban juga terkait dengan pembentukan karakter. Pihak kepolisian sektor melalui Unit Bimbingan Masyarakat (Binmas) secara rutin memberikan penyuluhan di sekolah tentang bahaya narkoba dan etika berlalu lintas. Kanit Binmas, Aiptu Doni Saputra, mengingatkan pada hari Jumat, 7 November 2025, pukul 10.00 WIB, bahwa disiplin adalah bagian dari karakter.
Keberhasilan Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter akan tercermin dalam sikap siswa di masa depan. Lulusan yang berintegritas tinggi akan menjadi pemimpin yang jujur dan bertanggung jawab, mampu membawa perubahan positif
